PROBOLINGGO - MTs Nusantara Kota Probolinggo menggelar kegiatan Ngaji Aswaja di Aula Pesantren II Pondok Pesantren Nurul Jadid, Rabu (16/10). Acara ini diikuti oleh 150 peserta, yang terdiri dari guru dan siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman peserta tentang ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) An-Nahdliyah. Rabu (16/10/24)
Para siswa MTs Nusantara memilih belajar di Ponpes Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, karena pesantren ini dianggap representatif dalam menjelaskan konsep Aswaja secara baik dan menyeluruh. Ponpes Nurul Jadid, yang didirikan oleh KH. Zaini Mun'im, telah lama dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam yang mengedepankan nilai-nilai Aswaja dan memberikan keseimbangan antara ilmu agama dan ilmu umum.
Dalam kegiatan ini, dua pemateri dihadirkan untuk memberikan wawasan lebih dalam. Ponirin Mika, Kasubbag Humas Ponpes Nurul Jadid, memaparkan profil Pesantren Nurul Jadid. Ia menjelaskan sejarah dan perkembangan pesantren, serta peran pesantren dalam mencetak santri yang berintegritas dan berwawasan luas, baik dalam bidang agama maupun sains.
Sementara itu, Saili Aswi, Kepala Madrasah Diniyah Nurul Jadid, menyampaikan materi tentang Aswaja An-Nahdliyah. Dalam paparannya, ia menjelaskan prinsip-prinsip utama Aswaja, seperti moderasi, toleransi, keseimbangan, dan keadilan dalam beragama. Saili juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan beragama, seperti yang diajarkan oleh Nahdlatul Ulama.
Kegiatan ini diharapkan dapat membantu siswa MTs Nusantara memahami Aswaja dengan lebih baik dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Peserta sangat antusias mengikuti acara, terutama karena materi yang disampaikan bersifat aplikatif dan relevan dengan tantangan yang dihadapi dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat saat ini.
Dengan adanya kegiatan ini, MTs Nusantara berharap agar siswa-siswa mereka dapat menjadi generasi yang memahami ajaran Aswaja secara mendalam dan menerapkannya dalam kehidupan, sehingga mampu menjadi muslim yang moderat, toleran, dan cinta tanah air.
Baca juga:
Kaidah Penulisan Opini
|